Berita  

Seorang Pria di Jalan Pane Siantar Ditemukan Tewas ‘Tak Wajar’

Korban saat diruang RSUD dr Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar.(f/ist)

SIANTAR, Metro24 – Seorang pria bernama Charles Frint (50) warga Kayu Tanam, Desa Labuah Ganuang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Lima Puluh Kota, ditemukan tewas di lantai dua rumahnya, Sabtu (23/11).

Kapolsek Siantar Timur Iptu JJ Manalu mengatakan korban ditemukan tewas dalam kondisi tergantung dengan jeratan tali nilon di lehernya, oleh saksi pada Jumat 22 November 2024, sekira pukul 13.00 WIB di Jalan Pane Kelurahan Tomuan, Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematangsiantar.

Dijelaskan Kapolsek, selama ini korban sudah bercerai dengan istrinya yang saat ini berdomisili di Sumatera Barat Kota Padang bersama anak-anaknya.

Baca Juga :  TNI/Polri Gerebek Sarang Narkoba, 47 Orang Ditangkap

Dikatakannya lagi, kejadian tewasnya korban diketahui berawal saat saksi bernama Neneng Suarni hendak menjemur pakaian dilantai 2 rumahnya.

Saksi Neneng terkejut melihat korban sudah dalam keadaan tergantung dengan jeratan tali berwarna kuning dilehernya korban, namun kaki korban masih menempel ke lantai rumah korban.

Melihat kejadian tersebut saksi langsung berlari menuruni anak tangga lantai satu dan setibanya, meminta saksi lainnya bernama Ahmad Fauzi yang sedang minum kopi untuk melihat korban ke lantai 2 rumah korban.

Baca Juga :  Kabar Persaingan Omzet Judi Togel dan Gelper Merek "Simarmata" di Simalungun Menghangat

Setibanya saksi dilantai dua, lalu mencoba untuk menyelamatkan korban dengan cara melepaskan lilitan tali di leher korban. Namun dihadapan beberapa saksi lainnya korban tak terselamatkan.

Setibanya personil piket di (TKP) langsung mengevakuasi jasad korban ke RSUD dr Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar untuk dilakukan pemeriksaan visum, ujarnya.

Namun atas kejadian tersebut pihak keluarga korban membuat surat pernyataan tidak dilakukan autopsi, keluarga korban menerima dengan ikhlas atas meninggalnya korban.

“Pihak keluarga mengatakan korban diduga depresi karena terlilit hutang,” ungkapnya.(age)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *