SIMALUNGUN, Metro24 -Camat Pematang Bandar hingga kini belum berkomentar banyak terkait pengusaha sawit setor Rp 30 juta alih fungsi mobil BumNag Kerasaan II Kecamatan Pematang Bandar Kabupaten Simalungun.
Pahot Alomoan Siregar Camat Pematang Bandar hanya membaca konfirmasi yang dilayangkan awak media ini. Pesan konfirmasi awak media ini sampai saat ini belum dijawab, Selasa (27/5/2025).
Sempat diberitakan pengusaha kelapa sawit mengatakan sudah menyetorkan uang sebanyak Rp 30.000.000 soal ‘alih fungsi’ mobil pickup Mitsubishi L 300 milik Badan Usaha Milik Nagori (BumNag) Pemerintah Desa Kerasaan II, Kecamatan Pematang Bandar Kabupaten Simalungun, Rabu (7/5).
“Sudah saya serahkan semua sebanyak Rp 30 juta dan dua kali pertemuan Camat tahu. Kalau mobil diambil. Nya? uang saya dikembalikan, Rp 30 juta,” kata Selasi ditemui dikediamannya Kampung Baru Kelurahan Kerasaan 1 Kecamatan Pematang Bandar.
Sementara Camat Pematang Bandar Pahot Alomoan Siregar ketika ditanya meminta mempertanyakan kepada Pangulu.
“Apa Urusan Camat Ke mobil Bumnag.
Tanyak pangulu nya siapa yg bilang ada urusan Camat,” katanya via telepon androidnya.
Kemudian ketika dikonfirmasi terkait penyerahan uang sebanyak Rp 30 juta rupiah. Pahot Alomoan Siregar tidak memberikan penjelasan.
Seiring berkembangnya industri kelapa sawit, banyak pengusaha yang mulai berbisnis dengan menyewakan truk maupun mobil pickup kepada pengusaha kelapa sawit. Bisnis ini semakin diminati karena permintaan transfortasi pengangkutan kelapa sawit tinggi.
Meskipun banyak pengusaha sawit yang memulai bisnis ini dengan cara kredit maupun merental, peluang keuntungan yang besar membuatnya semakin menarik. Menyewakan truk/pickup ke pengusaha sawit menawarkan keuntungan jangka panjang.
Pasalnya pengusaha sawit membutuhkan armada truk/pickup untuk mendistribusikan kelapa sawit dari perkebunan ke pabrik.
Namun hal berbeda dengan mobil pickup BumNag Kerasaan II Kecamatan Pematang Bandar, sejumlah pihak dan masyarakat merasa kecewa dengan kepemimpinan Kepala desanya.
“Mereka kecewa, mobil pickup Mitsubishi L 300 Badan Usaha Milik Nagori (BumNag) Pemerintah Desa Kerasaan II, tidak diketahui keberadaannya,” sebut seorang warga, Senin (21/4/2025).
Dikatakannya aksi warga tersebut merupakan akumulasi kekecewaan warga terhadap Kades, yang selalu terkesan berbelit ketika warga hendak mempertanyakan keberadaan mobil pickup L300 BumNag dimaksud.
Warga juga mempertanyakan, mobil BumNag yang selama ini tak diparkir di Balai Desa. Bahkan, mobil tersebut diklaim warga selama ini kerap digunakan untuk kepentingan bisnis pribadi keluarga Kades.
Warga yang kesal selama ini dengan Kades. Yakni, menuntut mobil pickup BumNag di gunakan untuk kepentingan umum masyarakat desa Kerasaan II.
“Mereka minta semua lapisan masyarakat desa atau seluruh warga Kerasaan II dapat menggunakan mobil BumNag dimaksud,” ucapnya.
Mereka juga menuntut agar aparat penegak hukum (APH) mengusut kebendaan mobil pickup Mitsubishi L300 yang dibeli menggunakan dana desa Kerasaan II.
“Mereka minta Kades transparan siap uang sewa dan dapat mempertanggung jawabkan kepada masyarakat desa. Serta, digunakan sesuai dengan tujuan awal pembelian mobil BumNag tersebut, katanya.
Sementara itu Sutersno Pangulu Nagori Kerasaan II ketika dikonfirmasi mengatakan mobil BumNag dimaksud digunakan adiknya.
“Ya disewa adik saya, mengangkat sawit, dikatakannya selama ini mobil BumNag itu terduduk (rusak-red), kemudian diperbaiki adik saya sebesar Rp 3 juta rupiah, dengan catatan dipotong sewa Rp 150.000 perhatiannya,” katanya.
Kemudian karyawan PT Sipef ini meminta awak media ini mempertanyakan kepada pengurus BumNag Kerasaan II.
“Untuk lebih jelasnya ke pengurus BumNag aja ditanya, saya tidak begitu mencampuri,” katanya.
Terpisah Ferry Setiawan Direktur BumNag Kerasan II ketika dikonfirmasi membenarkan mobil pickup Mitsubishi L 300 milik BumNag Kerasaan II disewa pengusaha kelapa sawit.
“Kemarin diperbaiki sebesar Rp 10 juta, jadi sekarang di sewa Rp 150.000 toke sawit,” katanya.
Kemudian melalui seluler androidnya ia berjanji memperlihatkan bon faktur perbaikan mobil dimaksud. Namun hingga saat ini Rabu (23/4) Ferry Setiawan Direktur BunNag Kerasan II enggan memperlihatkannya.(age)