SIANTAR, Metro24 -Nasib tragis menimpa seorang wanita asal Simalungun, Rindy Liviani (20), korban penjambretan akhirnya meninggal dunia setelah menabrak median Jalan Sisingamangaraja, Kecamatan Siantar Utara, Kota Pematangsiantar, pada Senin (9/6/2025).
Kasat Reskrim Polres Pematangsiantar, Iptu Sandi Riz Akbar, menjelaskan peristiwa terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Saat itu, terjadi aksi tarik-menarik antara pelaku dan korban.
“Saat tarik menarik, jambret berhasil mengambil barang korban. Korban lalu mengejar pelaku, dan saat itulah terjadi kecelakaan lalu lintas,” ujarnya.
Akibat kejadian tersebut, Rindy Liviani dinyatakan meninggal dunia dan telah dibawa ke RSUD Dr. Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar. Sementara satu korban lainnya mengalami luka-luka dan sedang dirawat di Rumah Sakit Efarina Kota Pematangsiantar.
Ia mengatakan bahwa tim Jatanras Polres Pematangsiantar telah mengamankan pelaku dua orang laki-laki. Saat ini mereka dirawat di RSUD Dr. Djasamen Saragih, setelah dihakimi massa.
“Pelaku sudah kami ambil keterangannya secara awal, dan akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di Mako Polres Pematangsiantar setelah mereka sadar dan kondisinya memungkinkan,” ujarnya.
Sebelumnya Walikota Susanti Dewayani angkat bicara perihal penemuan 2 jenazah asal Kabupaten Asahan yang diduga tewas karena dibegal. Ia menginstruksikan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar segera mengambil langkah.
“Sudah dikoordinasikan dengan OPD terkait agar (lampu) penerangan semakin ditingkatkan (di area kejadian),” sebut Susanti usai menggelar Rapat Pembentukan Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana di Ruang Serbaguna Pemko, pada Senin (27/5/24).
Dokter anak itu mengaku prihatin dengan kondisi yang belakangan terjadi di Kota Sapangambei Manoktok Hitei. Pemko, kata dia, siap bersinergi dengan aparat kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
“Melalui OPD terkait, Pemko siap bekerja bersama dengan Polres Pematangsiantar dalam memberikan sosialisasi serta imbauan kepada masyarakat. Terkhusus pada remaja atau pelajar agar menghindari aksi-aksi yang merugikan diri sendiri dan orang lain,” ucapnya.
“Kita harapkan nantinya kami Pemko dengan instansi terkait berkoordinasi untuk meningkatkan Kamtibmas agar jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan gangguan Kamtibmas lainnya,” katanya mengakhiri.
Diberitakan sebelumnya, Galang Pradana dan M Hanafi ditemukan tidak bernyawa di Sungai Bahkora, Kelurahan Marimbun, Kecamatan Siantar Marimbun, pada Minggu (26/5/24) pagi. Dua remaja yang tinggal di Buntu Pane, Dusun II Janji Pane, Kecamatan Buntu Pane, Kabupaten Asahan, disebut mendapat penganiayaan dari orang tak dikenal.
Hingga kini, polisi masih mendalami insiden nahas tersebut. Satu korban yang selamat yakni Muamar Hidayah sempat bersembunyi agar terhindar dari pelaku yang membawa sajam berupa celurit. (mis)