Lapak di Area Terminal Serbelawan Diperjualbelikan?

Kepala Dinas Perhubungan Simalungun, Sabar P Saragih saat memastikan keselamatan KMP Julaga Tamba, salah satu kapal baru yang beroperasi di Danau Toba.(f/ist)

SIMALUNGUN, Metro24 – Langkah Dinas Perhubungan (Dishub) Simalungun memberikan izin diperjualbelikan lapak terminal Serbelawan mendapat sorotan. Sejumlah pihak menyebut, pemberian izin tidak sesuai ketentuan dan fungsi terminal.

“Kepala dinas Perhubungan harus komitmen dengan ketentuan dan fungsi terminal. Malah berikan izin tapi dasarnya tidak jelas,” kata Samsul pada Minggu (16/3).

Pemerhati sosial itu mengatakan, terminal peruntukan sebagai tempat pemberhentian sementara. Jika alasannya tempat usaha bisnis perbengkelan kendaraan bermotor dan lapak parkiran kendaraan roda dua, juga keliru.

“Karena kalau pengusaha perbengkelan dan lapak parkiran kendaraan bermotor roda dua ke dalam terminal, akses kendaraan makin sempit. Terminal Serbelawan itu fungsinya bukan tempat lapak. Pak Kadishub kalau mau ambil kebijakan itu hati-hati, jangan sampai timbul masalah,” katanya.

Harusnya, sambung dia, dinas perhubungan utamakan koordinasi dengan pihak tertentu dalam mencari solusi lahan bisnis perbengkelan dan parkir,” katanya.

Di situ, terminal peruntukan sebagai tempat pemberhentian sementara, jadi para pengendara semua angkutan yang ngetem diluar supaya diarahkan ke dalam terminal, katanya.

Baca Juga :  Dua Warga Simalungun Ditangkap Satnarkoba Polres Pematangsiantar

“Semoga Komisi II agar dalam waktu dekat turun meninjau lokasi tersebut untuk meminta penjelasan terkait lapak bisnis perbengkelan dan parkir kendaraan roda dua di terminal Serbelawan, tersebut,” tandasnya.

Terpisah Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Simalungun (Kadishub) Sabar Saragih mengatakan mendengar jual-beli lapak di terminal Serbelawan.

“Pernah mendengar. Tapi menurut informasi pegawai dimaksud sudah pensiun, kata mantan Kabid Sarana Dishub Simalungun ini.

Sabar juga mengatakan pemilik kios sudah berjualan di terminal Serbelawan.”Tapi keknya sudah ada semua pemilik kios kios jualan disitu,” katanya.

Sabar Saragih juga mengatakan tidak menerima PAD. “Gak ada sama sekali. Karena dulu katanya ketika pembangunan kios kios disitu pihak Kecamatan yang berperan,” katanya lagi via aplikasi WhatsApp.

Sempat diberitakan Kabupaten Simalungun dulu memiliki terminal bus di Kecamatan Dolok Batu Nanggar yang sangat terkenal. Selain karena keras dengan dinamikanya juga menjadi sentra transisi pergerakan semua angkutan lintas Kabupaten Kota.

Baca Juga :  2 Anggota Polda Sumut Jadi Tersangka Pemerasan Kepsek Rp4,7 Miliar

Menyebut nama terminal ini, maka bayangan orang akan memutar balik sejarahnya yang keras dan karakter para penghuninya, hingga orang-orang yang pernah berkutat di sana dan itu dulu, Kamis (13/3).

Kini dia tak lagi menjadi terminal bus. Meski di seputaran nya masih ada beberapa armada angkutan Kota dan pedesaan hingga angkutan antar Kota berhalte di luar terminal.

“Lokasinya bukan lagi terminal bus tetapi menjadi lapak parkir dan bisnis perbengkelan kendaraan bermotor, bahkan sudah diperjualbelikan oleh oknum pereman bekerja sama dengan orang dalam hingga juta rupiah,” kata seorang warga ditemui pada Kamis (13/3) siang.

Terpisah Kadishub Simalungun ketika diminta keterangannya mengatakan terminal bus tidak beroperasi sejak tahun 2021.

“Sudah lama. Kalau gak salah sejak 2021,” katanya via telepon androidnya.

Kemudian Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Simalungun (Kadishub) Sabar Saragih mengatakan segera menghubungi koordinatornya.

“Bentar ku pastikan ya. Belum bisa pulak ku hubungi koordinator nya. Nanti pasti ku kabari ya kalau sudah ada jawaban,” katanya.

Baca Juga :  Polrestabes Medan Panggil Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Medan soal Kasus Intimidasi Jurnalis

Kemudian Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Simalungun (Kadishub) Sabar Saragih juga mengatakan berencana mengusulkan mengoperasikan terminal bus Serbelawan.

“Rencana ada. Tapi belum ada ditampung anggarannya untuk rehab, saat ini. Ini salah satu yang mau kita usulkan anggarannya.

Tapi agak sulit karena efesiensi anggaran tahun 2025, tapi tetap akan kita coba usulkan,” katanya Kamis (13/3) sore.(age)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *