SIMALUNGUN, Metro24 – Ruas jalan penghubung Nagojor- Bahjambi Kecamatan Jawamaraja-Bahjambi Kabupaten Simalungun hingga kini terkesan tak ada perhatian dari Pemerintah, Senin (15/11).
Padahal ruas jalan yang dilintasi kendaraan lebar tidak melebihi 2.100 meter, panjang tidak melebihi 9.000 milimeter, tinggi paling tinggi 3.500 milimeter, muatan sumbu terberat 8 ton satu-satunya di kawasan tersebut baru saja dilakukan perbaikan menggunakan aspal hotmix.
Menurut keterangan sejumlah warga dan amatan awak media dilapangan, angkutan (TBS) jenis truk yang diduga bermuatan melebihi tonase atau over dimension overloading (Odol) disebut-sebut rekanan PTPN 4 Bahjambi terkesan dibiarkan melintasi ruas jalan.
Sehingga dikawatirkan warga berdampak buruk kedepannya dengan kerusakan parah dan nantinya sangat menghambat kelancaran transportasi warga setempat dan anggaran miliaran rupiah yang diperuntukkan terkesan mubazir.
“Harapan kami, Pemkab minimal dapat melakukan pengawasan langsung dengan kondisi terkini jalan yang ada agar dapat segera disikapi dengan pemasangan portal dan penindakan/sanksi terhadap pengusaha angkutan ‘nakal’,” kata Sutami (54), Senin (25/11).
Dijelaskannya, sebelumnya lebih dari separuh ruas jalan sudah berlubang dan kupak-kapik karena termakan usia dan kerap dilintasi kendaraan truk angkutan (TBS) jenis truk yang diduga bermuatan melebihi tonase atau over dimension overloading (Odol) disebut-sebut rekanan PTPN 4 Bahjambi.
Bila musim kemarau dikatakannya saat itu tiba jalan tersebut sangat berdebu. Namun sebaliknya saat musim hujan banyak genangan air karena lubang pada badan jalan, ujarnya.
“Tidak sedikit warga yang mengalami kekecewaan saat ini, karena pemerintah terkesan tidak melakukan pengawasan dan perhatian, dan pengendara sepeda motor maupun pengendara kendaraan roda empat jenis pribadi umumnya sudah enggan melintasi jalan yang ada sebelumnya.
Hanya saja selama ini kerap terlihat melintas kendaraan truk angkutan (TBS) jenis truk yang diduga bermuatan melebihi tonase atau over dimension overloading (Odol) disebut-sebut rekanan (vendor) PTPN 4 Bahjambi,” ungkapnya.
Kondisi jalan saat ini sudah sangat bagus tidak seperti sebelumnya memprihatinkan. Kerusakan jalan sudah parah. Sangat mengganggu akses transportasi warga saat itu,” ungkapnya.
Kemudian dikatakannya, dirinya sempat pesimis terhadap perbaikan jalan yang ada. Sebab, menurutnya, kondisi faktual jalan sudah bagus hanya saja sampai saat ini terkesan tidak ada pengawasan dari pemerintah melalui dinas terkait seperti Dishub terkesan melakukan pembiaran, katanya.
Upaya warga sejak lama mendorong dilakukan pengawasan/pemasangan portal, jalan dan ini juga sudah dilakukan melalui jalur birokrasi dengan surat dan komunikasi di kantor Kecamatan maupun dinas terkait, namun terkesan tidak pernah ditanggapi dan tidak pernah ada kelanjutan.
“Saat ini kondisi jalan yang ada sudah bagus. Bila tidak dilakukan pengawasan/pemasangan portal dan terkesan ada pembiaran, dipastikan kerusakan akan semakin bertambah parah seperti sebelumnya,” pungkasnya.
Sementara pihak-pihak terkait sampai saat ini belum dapat dimintai penjelasan.(age)