SIANTAR, Metro24 – Peredaran narkoba di Kota Pematangsiantar kian ‘marak’. Hal ini dibuktikan dengan penangkapan sejumlah pelaku, baik pengguna maupun pengedarnya oleh aparat Polres Pematangsiantar, Kamis (22/5).
Peredaran narkoba di Kota Pematangsiantar seperti tidak ada habisnya. Pasalnya hingga kini peredaran narkoba jenis sabu ini diduga masih beroperasi dan sulit diberantas karena disinyalir selalu berpindah-pindah lokasi.
Salah seorang warga Kecamatan Siantar Barat Kota Pematangsiantar yang tak ingin identitasnya diketahui kepada kru Media, Kamis (22/5/2025) mengatakan masih maraknya peredaran narkoba di kampungnya. Dirinya bertanya soal keberadaan aparat kepolisian seperti menutup mata.
“Masih marak dan banyak, Apalagi lokasinya kerap pindah-pindah tempat,” sebutnya dengan nada sedikit kesal.
Dugaan peredaran narkotika jenis sabu atau barang terlarang dan musuh bangsa itu, menurutnya sudah diatur dan diduga telah bekerja sama alias kongkalikong dengan oknum-oknum nakal.
Kabarnya, sindikat sabu yang saat ini disebut dikendalikan big bos berinisial RY dan RK, dan beroperasi mengedar menjual barang terlarang itu di kawasan kantor Lurah Kampung Banjar dikendalikan oleh bandar narkoba berinisial RK.
Kemudian lorong 4 dikoordinir oleh Kadek. Seputaran loket PMH lama terminal Perluasan. Samosir main di Kinantan dan Naromonda Tomuan dikembalikan oleh big bos narkoba berinisial RY.
Selanjutnya Pulau Kumba. Eko di Bajigur punya pemasok disebut-sebagai oleh Panjul teranyar Dedek main di gang Salak Kampung Banjar Kota Pematangsiantar, ungkapnya.
Informasi beredar, sindikat barang terlarang itu setiap minggunya memberi semacam stabil atau upeti pengamanan kepada oknum-oknum nakal yang nominalnya dikatakan cukup besar.
Enggak mengherankan, jika peredaran/penjualan sabu agak sulit diberantas, karena sewaktu- waktu perpindahan lokasinya sudah diatur. Sebab ada aba-aba semacam sinyal yang mengaturnya.
Sandiwara yang acap dimainkan sindikat sabu-sabu itu, jika ada pemberitaan media massa cetak maupun online, sejumlah oknum kepolisian (Satnarkoba) Pematangsiantar, biasanya langsung sigap turun ke lapangan.
Anehnya komplotan pengedar penjual sabu seperti sudah tau dan tidak ada lagi di lapangan seperti main petak umpat saja.
Jika Kepolisian benar-benar mau menghentikan gejolak riuhnya peredaran barang haram tersebut sebenarnya tidak terlalu sulit. Karena boleh dikatakan berlangsung layaknya seperti di depan mata.
Kasat Narkoba Polres Pematangsiantar, AKP JH Pardede ketika dikonfirmasi mengatakan akan mengerahkan anggota kepolisian.
“Ok pak. Kita kerahkan anggota. Trimakasih info nya ya,” katanya via telepon androidnya Kamis (22/5/2025) sore.