Peredaran Narkoba Sentol Kian ‘Marak’ Ipda Gerry: Terimakasih Infonya

Ilustrasi penangkapan tersangka kasus sabu-sabu.(f/ist)

SIMALUNGUN, Metro24 – Peredaran narkoba di Kabupaten Simalungun kian ‘marak’. Hal ini dibuktikan dengan penangkapan sejumlah pelaku, baik pengguna maupun pengedarnya oleh aparat Polres Simalungun, Senin (28/7).

Peredaran narkoba di Kabupaten Simalungun seperti tidak ada habisnya. Pasalnya hingga kini peredaran narkoba jenis sabu ini diduga masih beroperasi dan sulit diberantas karena disinyalir selalu berpindah-pindah lokasi.

Salah seorang warga Kecamatan Bandar yang tak ingin identitasnya kepada kru Media, Senin (28/7) mengatakan masih maraknya peredaran narkoba di kampungnya. Dirinya bertanya soal keberadaan aparat kepolisian.

“Masih marak di Bandar Jawa dan banyak, Apalagi sebahagian lokasinya dari pemukiman tempat warga,” sebutnya dengan nada sedikit kesal.

Baca Juga :  Lapor Pak Kapolda, Ninsih Pengusaha Galian C 'Ilegal' di Kerasaan 1, Seakan Kebal Hukum

Dugaan peredaran narkotika jenis sabu atau barang terlarang dan musuh bangsa itu, menurutnya sudah diatur dan diduga telah bekerja sama alias kongkalikong dengan oknum-oknum “nakal”.

Konon kabarnya, sindikat sabu yang saat ini disebut dikendalikan big bos berinisial D alias Sentol, dan sebelumnya beroperasi/mengedar menjual barang terlarang itu di kawasan Huta 1 Nagori Bandar Jawa dan masih dikendalikan oleh bandar narkoba berinisial D alias Sentol, ungkapnya.

Informasi beredar, sindikat barang terlarang itu setiap minggunya memberi semacam stabil atau upeti pengamanan kepada oknum-oknum “nakal” yang nominalnya dikatakan cukup besar.

Tidak mengherankan, jika peredaran/penjualan sabu agak sulit diberantas, karena sewaktu- waktu perpindahan lokasinya sudah diatur. Sebab ada aba-aba semacam sinyal yang mengaturnya.

Baca Juga :  Peredaran Sabu di Kota Pematangsiantar 'Marak', Warga Minta Aparat Bertindak

Muslihat semacam sandiwara yang acap dimainkan sindikat sabu-sabu itu, jika ada pemberitaan media massa cetak maupun online, sejumlah oknum kepolisian (Satnarkoba), biasanya langsung sigap turun ke lapangan.

“Tapi anehnya komplotan D alias Sentol pengedar/penjual sabu seperti sudah tau dan tidak ada lagi di lapangan seperti main petak umpat saja.

Jika pihak Kepolisian benar-benar mau menghentikan gejolak riuhnya peredaran barang haram tersebut sebenarnya tidak terlalu sulit. Karena boleh dikatakan berlangsung layaknya seperti di depan mata.

Terkait persoalan itu Kapolsek Perdagangan AKP Ibrahim Sofie melalui Kanit Serse Polsek Perdagangan mengucapkan terimakasih.

Baca Juga :  Forkopimda Siantar Diminta Gencarkan Razia THM, Pengelola dan Tamunya Dites Urine

“Terimakasih infonya,” katanya singkat via telepon androidnya Senin (28/7).(age)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *