SUMUT, Metro24 – Danau Toba terletak di Sumatera Utara. Danau Toba merupakan danau terbesar di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara, Selasa (1/4).
Danau ini memiliki panjang 100 kilometer, lebar 30 kilometer, kedalaman berkisar 500 meter dengan ketinggian permukaan sekitar 900 meter. Dengan luas lebih dari 1.145 kilometer persegi,
Danau Toba sebenarnya lebih mirip lautan daripada danau. Di tengahnya juga berdiam pulau bernama pulau Samosir, dengan luas yang hampir sebanding dengan luas negara Singapura.
Selain terkenal karena luasnya, ada legenda tentang terbentuknya Danau Toba yang masih populer di kalangan masyarakat. Sedangkan secara geologis, Danau Toba terbentuk akibat letusan gunung berapi raksasa ribuan tahun silam.
Berikut ini sejarah Danau Toba dari sisi ilmu geologi dan legenda.
Sejarah terbentuknya Danau Toba tidak terlepas dari cerita tentang seorang pemuda bernama Toba dan seekor ikan emas.
Dikisahkan ada seorang pemuda yatim piatu bernama Toba yang hidup sebagai petani dan kerap mencari ikan di sungai dekat rumahnya. Pada suatu hari, Toba mendapatkan seekor ikan mas berukuran besar dari hasilnya memancing.
Karena sisik ikan terlihat berkilauan dan cantik, Toba memutuskan untuk membawanya pulang dan memeliharanya. Ternyata, setibanya di rumah, ikan emas itu menjelma menjadi sosok perempuan berparas cantik bak seorang putri. Toba pun jatuh cinta dan memutuskan untuk menikahinya.
Sebelum menikah, sang putri memberikan persyaratan, yaitu Toba harus berjanji merahasiakan asal-usulnya pada siapa pun. Tahun berganti, keduanya membangun rumah tangga yang harmonis dan telah dikaruniai seorang putra yang diberi nama Samosir.
Pada suatu hari, Samosir, diminta ibunya mengantarkan makanan untuk Toba di ladang. Di tengah perjalanan, Samosir merasa lapar dan memakan bekal untuk ayahnya hingga habis.
Ketika Samosir datang dengan wadah bekal yang kosong, Toba spontan marah besar dan berteriak bahwa Samosir adalah anak ikan.
Sontak langit menjadi gelap dan menurunkan hujan sangat deras berhari-hari. Karena hujan itulah muncul sebuah danau besar yang kini dikenal sebagai Danau Toba, dan pulau di tengahnya bernama pulau Samosir.
Cerita Danau Toba tentu saja tidak nyata, tetapi telah hidup menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat.
Sejarah terbentuknya Danau Toba dari Ilmu Geologi Danau Toba adalah danau vulkanik terbesar di dunia, yang dikelilingi tujuh Kabupaten sekaligus. Di tinjau dari ilmu geologi, wilayah Danau Toba dulunya adalah gunung api purba.
Melansir kemenparekraf.go.id, sejarah terbentuknya Danau Toba diungkap oleh Van Bemmelen, geolog asal Belanda, dalam bukunya yang berjudul The Geology of Indonesia (1939). Menurut Bemmelen, awalnya gunung api purba ini melakukan aktivitas vulkanik dan terjadi erupsi sangat dahsyat.
Gunung api purba Toba merupakan gunung api supervolcano yang dapat memuntahkan magma minimal 300 km3 saat meletus 74.000 tahun lalu. Saat letusan berlangsung, setidaknya gunung api purba Toba memuntahkan tidak kurang dari 2.800 km3 material vulkanik.
Dampak letusan dahsyat tersebut membuat populasi manusia menyusut hingga 60 persen dan diikuti terganggunya mata rantai makanan. Bahkan letusan gunung api purba ini disebut-sebut sempat membuat spesies Homo Sapiens nyaris punah.
Gabungan antara proses vulkanik dan tektonik pada letusan gunung api purba menyebabkan amblesnya bagian tengah gunung, sehingga membentuk cekungan memanjang ke arah barat laut hingga tenggara.
Letusan tersebut juga menyebabkan terjungkitnya sebagian tanah dengan posisi miring ke arah barat daya yang membentuk pulau Samosir.
Setelah letusan dahsyat itu, Kaldera Toba tertutup bebatuan beku yang kemudian cair dan membentuk danau. Kini hasil fenomena tersebut membentuk sebuah danau vulkanik yang dikenal sebagai Danau Toba.(*)