Berita  

Siapa Saja di Balik Pusaran Dugaan Korupsi DD di Bandar Huluan?

Ilustrasi.(f/ist)

SIMALUNGUN, Metro24 – Dugaan korupsi dana desa diantaranya dilakukan lewat laporan fiktif. Dugaan ini menunjukkan lemahnya pengawasan dinas terkait dan transparansi, Selasa (15/4).

Dana desa rawan dikorupsi. Kepala desa rentan terhadap pelaku korupsi dana desa. Kemudian kasus korupsi dana desa terjadi antara lainnya karena adanya dugaan laporan keuangan palsu.

Dana yang seharusnya digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan warga desa justru dimainkan oleh oknum-oknum ‘nakal yang tidak bertanggung jawab dengan dugaan berbagai manipulasi data.

Baca Juga :  Kebakaran Hebat Depan Pantai Bebas, Hanguskan 7 Rumah dan Usaha Warga di Parapat

Praktik-praktik yang sebagian tersembunyi diantaranya di balik proyek infrastruktur fiktif dan ini merusak rencana pembangunan untuk mengurangi ketimpangan di desa.

Seperti informasi data yang diterima dugaan penyaluran biaya pengelolaan hutan desa yang bersumber dari dana desa 2024 Nagori Laras Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun mencapai Rp 110 juta diduga fiktif.

Kemudian pemeliharaan gedung/balai desa Nagori Laras Kecamatan Bandar Huluan menghabiskan dana desa 2024 hampir Rp 100 juta diduga tidak sesuai RAB.

Baca Juga :  Warga Kecamatan STM Hulu Minta Kejari Deli Serdang Segera Audit Pembangunan Siluman di Desa Tanjung Raja

Terkait hal itu Wagimun Pangulu Nagori Laras membantah adanya penyaluran dana pengelolaan hutan desa dan
pemeliharaan gedung/balai desa Nagori Laras yang bersumber dari dana desa DD 2024.

“Salah itu, enggak ada. Kita ngak punya hutan desa Ngak benar itu, cek aja kemari (Nagori Laras-red). Ngak benar itu, memang seperti itu. Kita sudah beberapa kali dilaporkan,” kata Wagimun Senin (14/4) malam.(age)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *