SIMALUNGUN, Metro24 – Kabupaten Simalungun dulu memiliki terminal bus di Kecamatan Dolok Batu Nanggar yang sangat terkenal. Selain karena keras dengan dinamikanya juga menjadi sentra transisi pergerakan semua angkutan lintas Kabupaten Kota di Sumatra Utara.
Menyebut nama terminal ini, maka bayangan orang akan memutar balik sejarahnya yang keras dan karakter para penghuninya, hingga orang-orang yang pernah berkutat di sana dan itu dulu, Kamis (13/3).
Kini dia tak lagi menjadi terminal bus. Meski di seputaran nya masih ada beberapa armada angkutan Kota dan pedesaan hingga angkutan antar Kota berhalte di luar terminal.
“Lokasinya bukan lagi terminal bus tetapi menjadi lapak parkiran sepeda motor dan lapak bisnis perbengkelan kendaraan bermotor.
Bahkan katanya lapak-lapak di terminal sudah diperjualbelikan oleh oknum pereman bekerja sama dengan oknum nakal dan orang-orang dalam, hingga juta rupiah.
Sehingga diminta kepada Bupati dan Wakil bupati terpilih untuk secepatnya merespon dan melaporkan kepada pihak berwajib,” kata seorang warga ditemui pada Kamis (13/3) siang.
Terpisah Kadishub Simalungun ketika diminta keterangannya mengatakan terminal bus tidak beroperasi sejak tahun 2021.
“Sudah lama. Kalau gak salah sejak 2021,” katanya via telepon androidnya.
Kemudian Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Simalungun (Kadishub) Sabar Saragih mengatakan segera menghubungi koordinatornya.
“Bentar ku pastikan ya. Belum bisa pulak ku hubungi koordinator nya. Nanti pasti ku kabari ya kalau sudah ada jawaban,” katanya.
Kemudian Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Simalungun (Kadishub) Sabar Saragih juga mengatakan berencana mengusulkan mengoperasikan terminal bus Serbelawan.
“Rencana ada. Tapi belum ada ditampung anggarannya untuk rehab, saat ini. Ini salah satu yang mau kita usulkan anggarannya.
Tapi agak sulit karena efesiensi anggaran tahun 2025, tapi tetap akan kita coba usulkan,” katanya Kamis (13/3) sore.(age)












