SIMALUNGUN, Metro24 – Sudah jatuh tertimpa tangga. Kata bijak ini layak disematkan kepada Narapidana (Napi) yang menjalani hukuman di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Klas IIA Pematangsiantar yang terletak di KM7 Jalan Asahan Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun, Rabu (26/2).
Parahnya lagi, narapidana (napi) di Lapas Klas IIA Pematangsiantar yang diangkat sebagai Tamping (Tahanan Pendamping) hingga saat ini belum pernah mendapat upah sebagai petugas kebersihan dilingkungan Lapas Klas IIA Pematangsiantar.
“Sejak diangkat sebagai Tamping (Tahanan Pendamping) Lapas Klas IIA Pematangsiantar, jangankan upah hingga saat ini belum pernah mendapat tambahan makanan dan vitamin,” sebut seorang warga di temui di depan pintu gerbang Lapas Klas IIA Pematangsiantar, Senin (25/2) siang.
Akibatnya sejumlah pihak pun menaruh keprihatinan, pasalnya selain menjalani hukuman juga tidak mendapatkan upah sebagai tukang kebun dilingkungan Lapas Klas IIA Pematangsiantar sehingga terkesan mendapatkan hukum doubel.
“Seharusnya pejabat di Lapas Klas IIA Pematangsiantar menganggap Narapidana (Napi) bukan yang lainnya,” sebutnya menaruh keprihatinan.
Terpisah Davy Bartian Kalapas Klas IIA Pematangsiantar ketika dikonfirmasi melalui KPLP Edward Situmorang membenarkan Narapidana Lapas Klas IIA Pematangsiantar diangkat sebagai Tamping (Tahanan Pendamping) hingga saat ini belum pernah mendapat upah sebagai petugas kebersihan dilingkungan Lapas Klas IIA Pematangsiantar.
“Napi kita, yang sudah kita angkat sebagai tamping kebersihan,” kata KPLP Lapas Klas IIA Pematangsiantar Edward Situmorang lalu bertanya.
“Kalau boleh tau ada apa ya? katanya lagi.
Kemudian Edward Situmorang mengatakan tamping tersebut menyenangi pekerjaan sebagai petugas kebersihan.
“Tidak. Mereka juga senang sebagai kegiatan agar tidak bosan dalam menjalani hukuman. Ada di aturan ya. Bisa cari Permenkumham nya,” katanya via telepon androidnya.
KPLP Lapas Klas IIA Pematangsiantar Edward Situmorang juga mengatakan Lapas Klas IIA Pematangsiantar tidak memiliki anggaran petugas kebersihan.
“Anggarannya tidak ada. Petugas kebersihan ada 1 orang khusus untuk membersihkan kantor bagian depan Lapas digaji dari bantuan operasional koperasi Lapas,” ungkapnya
Edward Situmorang kembali bertanya kepada awak media ini soal tamping.
“Bapak sepertinya konsen ke tamping kebersihan. Boleh saya tau alasannya?,” katanya bertanya.
“Maksud saya kenapa tiba-tiba bertanya tentang tamping kebersihan gitu. Apa ada sesuatu hal yang mungkin kurang pas atau bagaimana begitu,” katanya.
Kemudian Edward Situmorang juga mengatakan sebelumnya juga ada wartawan/reporter mempertanyakan soal tamping.
“Ada, tetapi biasanya bertanya apa saja syarat untuk menjadi tamping. Dan hal-hal umum lainnya,” kata Edward Situmorang juga mengirimkan foto aturan tamping, pada Rabu (26/2).
Sementara Kadisnaker Pemkab Simalungun Riando Purba sampai saat ini belum dapat dimintai penjelasannya (age)